Kehidupan itu Aneh

Halo.. tampaknya last entry gw tidak jelas ya bahasanya :)) biarlah.. yang sudah ya sudah saja. Aneh saja.. orang lagi duka eh yang diomongin PUNGKUT, pungkut aja ga mau diomongin huhu. Itu emang kebiasaan saya, suka ngubah-ngubah lafal bahasa JAKARTA-BARAT. Puncak jadi puncang, giliran sekeranjang jadi sekeranak, bingung juga..

Sejak kematian kucing yang saya ceritakan kemarin, saya mendapatkan kucing baru lagi dari kawan saya. Anggap saja itu adik dari kucing yang telah mati. Yang telah mati dinamakan DIZZY (aneh? ah gak juga), maka diputuskan untuk menamai adik DIZZY dengan nama MZY < -- nick stargate temen gw yang kebetulan anaknya aneh. Si Mzy anteng abiz,, mungkin gara2 banyak makan kali ya, kalo kakaknya kan jarang dikasi makan tuh jadi ngeong-ngeong melulu, melolong ala kucing lah. (Anyway bahasa gw kurang resmi hari ini, lagi males). Kembali ke topik permasalahan, gw abis pulang dari doktur kulit, gw terkena penyakit aneh yang abisnya memang aneh mau diapain lagi? kan aneh. Dari dulu udah konsultasi beberapa doktur yang masing-masing biayanya 100 rebu (sial mahal betul) atau lebih. Mereka semuanya bilang kalau memang ini penyakit aneh dan ya memang aneh, makanya.. aneh kan? ga bisa sembuh katanya tu doktur. Anaknya yang udah kawin aja juga kena.. (katanya+) Pasrah deh sama ucapan "Wow, tangan lu kenapa?", "Eh kok begindang? Ada apa dengan tangan Anda?", dan lain-lain, semacamnya. Cukup bilang "oh ini, alergi dingin.." mungkin sudah cukup 8D hari ini saya mendapatkan paket kiriman dari salah satu personeel band j-rock Gazette, REITA. Ternyata dia bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, koran yang dipakai untuk bungkus saja berbahasa Indonesia, tulisannya persis kayak tulisan saya cuma beda ukuran saja, dia lebih besar saya lebih kecil. Ngomong-ngomong apanya yang besar?


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *